Allah
swt memerintahkan Jibril as agar pergi ke surga yang disebut Jannat al-Buraq,
Surga tempat para Buraq dan membawa satu Buraq untuk membawa Nabi (saw) dalam
perjalanan Isra Mi’raj. Surga itu dipenuhi Buraq dan dia harus memilih satu
Buraq. Ketika dia sedang mencari Buraq ini. Jibril as bingung mana yang harus
dipilih, karena mereka semua terlihat sama, dan mereka semua sedang bersalawat
atas Nabi saw.
Sebagaimana
Allah memerintahkan dalam ayat suci Al-Qur’an: InnaAllaha wa malaikatahu
yusalluna ala nabi ya ayyuhal ladzina amanu sollu alaihi wasalimu taslima Allah
dan malaikat-Nya bersalawat atas Nabi, Wahai orang beriman bersalawatlah kalian
atas Nabi dengan sebaik-baiknya salawat.
Jadi
Buraq sebenarnya adalah malaikat dalam bentuk Buraq, sehingga mereka pun
senantiasa mengucapkan salawat kepada Nabi saw. Jibril (as) melihat seluruh
Buraq, dan ia melihat satu Buraq duduk menyendiri menjauh dari yang lain. Buraq
itu menangis, dan menangis, dari tangisannya terbentuk sungai mutiara yang
indah yang mengalir deras dari matanya yang merupakan tangisan cinta dan
kerinduan.
Jibril
as pergi mendekati Buraq itu dan berkata, “Semua Buraq lain bersalawat memuji
Nabi saw dengan gembira, tetapi mengapa kau disini sendirian menangis, apa yang
membuat kau menangis?"
Buraq itu berkata, “Ketika Allah menciptakan Buraq dan
memberi tahu kami bahwa salah satu dari kami akan membawa Nabi Muhammad saw,
maka semenjak hari itu aku menangis tak pernah berhenti. Aku berkata, “Ya Allah
hatiku terbakar karena cintaku kepada Nabi saw, dan aku memohon kepada-Mu untuk
menjadi Buraq yang membawa Nabi Muhammad saw ke surga-Mu.
Maka
sejak hari itu aku menangis terus menerus dengan rasa cinta dan kerinduan yang
amat sangat kepada Nabi Muhammad saw. Jibril as mengatakan kalau begitu kaulah
yang aku pilih untuk membawa Nabi saw."
Dan
Syaikh Muhyidin ibn Arabi mengatakan pada saat itu pula air mata Buraq itu
berhenti menangis karena rasa bahagia bahwa ia akan membawa Sayyidina Muhammad
saw. Inilah buah yang manis dari tangisan karena cinta dan kerinduan kepada
Nabi saw.
Buatlah
Matamu Menangis Karena Cinta
Wahai
Muslim! Buka mata kalian. Apakah kalian ingin melihat Nabi Muhammad (saw)? Jika
kalian ingin melihat Nabi saw maka buatlah mata kalian menangis karena
kerinduan kepada Nabi (saw) dan itu sudah cukup bagi Allah untuk menunjukkan
kepada kalian untuk dapat melihat Nabi Muhammad (saw).
Dimalam
hari ketika setiap orang telah tertidur, duduklah di sudut ruangan yang gelap,
dalam kegelapan tanpa cahaya, kemudian bersalawat bagi Nabi Muhammad (saw) dan
katakan, “Ya Sayyidii Ya Rasuluullah inni uhibuk. Ya Rasulullah adrikni. Salamu
alayk Ya Rasulullah sallaAllahu `alayhi wasallam”. “Nazhra ya Rasulullah
adrikna ya Rasulullah, unzhur alayna ya Rasulullah”.
Pandanglah
kami Yaa Rasulullah, angkatlah penderitaan kami, peganglah tangan kami, nazhran
minka ya Rasulullah tutahhiru bihaa qulubaana, adrikna ya Rasulullah Ya Sayyid
al-Bashar Ya HabibAllah”. Dengan Doa ini Anda akan merasakan kehadirannya,
kalian akan merasakan sesuatu. Dan kemudian menangislah dan menangislah terus
menerus sepanjang malam sampai sungai air mata keluar dari mata kalian.
Ketika
kalian bisa menangis karena cinta, maka itulah tanda bahwa Sayyidina Muhammad
(saw) sedang melihatmu. Begitu air mata kalian keluar, maka itu berarti Nabi
saw sedang melihat kalian. Sebagaimana Nabi saw berkata, “Aku melihat ummatku
apa yang mereka lakukan, aku mengamati mereka”.
Oleh:
Mawlana Syaikh Nazim Al Haqqani, Tentang Cinta, dari Habib Umar Alhamid.
Post a Comment