Nama Dan Nasab Beliau
Nama lengkap dan silsilah beliau adalah Al-Imam Muhammad bin
Ali Zainal Abidin bin Husain bin Ali bin Abi Thalib Al- Qurosyi Al- Hasyimi
(Rodhiallaahu 'anhum).
Nama panggilan beliau adalah Abu Ja’far. Meski beliau diberi
banyak gelar seperti Abu 'Abdullah, Imam Muhammad Al-Baqir, Maulana AL-Baqir
AL-'Uluum, panggilan yang umum dikenal dan digunakan adalah Imam Muhammad
Al-Baqir. Al-Baqir kata harfiah artinya memotong/ membelah.
Digelari Al-Baqir
(yang membelah bumi) karena kapasitas keilmuan beliau yang begitu mendalam
sehingga diibaratkan dapat membelah bumi dan mengeluarkan isinya yang berupa
pengetahuan-pengetahuan ( Al-Baqir Al-'Uluum).
Mereka yang beruntung bertemu
dan bertanya dengan beliau pasti akan puas, karena beliau membuka pengetahuan
sampai ke akar akar nya, sampai ke asal usul nya, dan kemudian menyampaikan
pengetahuan itu pada masyarakat luas. Dan yang pasti namanya harum dan tersohor
sampai ke seantaro pelosok negri khusus nya jazirah arab kala itu
Kelahiran Dan Pertumbuhan
Beliau lahir di kota Madiinatul Munawwaroh hari Jum'at
12 safar Tahun 57 H/676M dalam riwayat lain ada yang mengatakan 1 Rajab 57H.
Ayahnya dan sekaligus gurunya adalah Imam 'Ali Zainal
'Aabidiin yang selamat dari tragedi karbala, putra dari Sayyid Syuhadaa'
Sayyidinaa Husain bin 'Ali bin Abi Thaalib (Rodhiallaahu 'anhum).. Dan ibu nya
adalah Sayyidah Faathimah binti hasan bin 'Ali (Radhiallaahu 'anhum).
Dari
pernikahan ini, maka lahirlah generasi pertama Ahlul Bayt yang kedua duanya
bertemu, baik dari jalur Imam Hasan maupun Imam Husain, bertemu pada Sayyidina
'Ali Karomallaahu wajhah maupun Sayyidaatinaa Fathimah Az-Zahroo putri
Rosuulullaah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam.
Selama 34 Tahun beliau berada dalam perlindungan dan didikan
ayahnya, Ali Zainal Abidin a.s. Selama hidupnya beliau tinggal di kota Madinah
dan menggunakan sebagian besar waktunya untuk beribadah guna mendekatkan diri
kepada Allah SWT serta membimbing masyarakat ke jalan yang lurus.
Al-Imam Ibnu Al-Madiny meriwayatkan dari Jabir bin Abdullah
(Radhiallaahu 'anhumaa) bahwasannya Jabir berkata kepada Imam Muhammad Al-Baqir
yang pada waktu itu masih kecil,
“Rasulullah SAW mengirimkan salam untukmu.”
Beliau bertanya, “Bagaimana hal itu bisa terjadi?.”
Jabir menjawab, “Pada suatu
hari saya sedang duduk bersama Rasulullah SAW, sedangkan Al-Husain (cucu
beliau) lagi bermain-main di pangkuan beliau. Kemudian Rasulullah SAW berkata,
‘Pada suatu saat nanti, dia (yaitu Al-Husain) akan mempunyai seorang putra yang
bernama Ali (Zainal Abidin). Jika hari kiamat datang, akan terdengar seruan,
‘Berdirilah wahai pemuka para ahli ibadah.’ Maka kemudian putranya (yaitu Ali-Zainal
Abidin) itu akan bangun. Kemudian dia (yaitu Ali Zainal Abidin) akan mempunyai
seorang putra yang bernama Muhammad. Jika engkau sempat menjumpainya, wahai
Jabir, maka sampaikan salam dariku.’ “
Mengenai keilmuan dan ketaatannya, kita simak kata-kata
Ahmad lbnu Hajar Al-Makki al-Haitami Rahmatullaahi 'alaih , seorang ulama sunni
,beliau mengatakan dalam kitab nya "AS-SAWAA'IQ AL-MUHRIQO":
"Imam Muhammad AL-Baqir telah menyingkapkan
rahasia-rahasia pengetahuan dan kebijaksanaan, serta membentangkan
prinsip-prinsip spiritual dan agama. Tak seorangpun dapat menyangkal
keperibadiannya yang mulia, pengetahuan yang diberikan Allah, kearifan yang
dikaruniakan oleh Allah dan tanggung jawab serta rasa syukurnya terhadap
penyebaran pengetahuan.
Beliau adalah seorang yang suci dan pemimpin spiritual
yang sangat berbakat. Dan atas dasar inilah beliau terkenal dengan gelar
al-baqir yang berarti pengurai ilmu. Beliau baik hati, bersih dalam
keperibadian, suci jiwa, dan bersifat mulia.
Imam mencurahkan seluruh waktunya
dalam ketaatan kepada Allah (dan mempertahankan ajaran-ajaran nabi suci dan
keturunannya). Adalah di luar kekuasaan manusia untuk menghitung pengaruh yang
mendalam dan ilmu dan bimbingan yang diwariskan oleh Imam pada hati orang-orang
beriman.
Ucapan-ucapan beliau tentang kesalehan, pengetahuan dan kebijaksanaan,
amalan dan ketaatan kepada Allah, begitu banyak sehingga isi kitab ini sungguh
tidak cukup untuk meliput semuanya itu".
Diriwayat kan bahwasanya Raja pernah memanggil beliau ke
pengadilan yang di maksudkan untuk mencelakai beliau, tatkala Imam Al-Baqir
muncul mendadak raja mengurungkan niat nya, meminta ma'af kepadanya, dan banyak
hadiah yang diterima beliau, lalu di antarkan ke keluarga bani hasyim dengan
cara yang terhormat.
Ada yang menimpali dan bertanya kepada raja mengapa dia
berbuat seperti ini, maka raja mengatakan, "Ketika dia ( Imam Al-Baqir) datang,
aku melihat dua singa yang sangat besar, satu di sebelah kanan nya dan satu
yang lain berada di sebelah kiri nya yang mengancam ku untuk membunuh ku jika
aku berencana mencelakai Al-Baqir.
Ya, beliaulah waliullah yang di beri ke
istimewaan oleh Allah dan sebagai wali nya untuk menyeru umat manusia ke jalan
yang benar. Wali Qutub, yang memegang porosnya dunia. Saya pernah mendengar
dari Al-habib Muhammad Luthfi bin yahya bahwa tak sembarangan untuk menjadi
wali Qutub, beliau haruslah seorang yang bersambung silsilah nya baik dari ayah
atau ibu nya ke Rosuulullaah, inilah yang di namakan segitiga emas, dan
jabatan inilah yang sedang di pegang oleh Al-Imam Muhammad Al-Baqir.
Al-Baqir Muhammad bin Ali bin al-Hussain adalah penerus dari
ayahnya, Ali Zainal Abidin bin al-Hussain , dan orang yang meneruskan posisi
imamah setelahnya. Dia melebihi saudara-saudaranya dalam bidang ilmu keagamaan,
kesederhanaan dan kepemimpinan.
Dan mereka semua tak dapat menggantikan
posisinya, karena posisinya yang berkaitan dengan imamah, karena kedudukannya
di mata Allah SWT, dan karena posisinya sebagai khalifah Rasulullah S.A.W.
Semoga Allah SWT melimpahkan rahmat dan berkah-Nya kepada beliau.
Dia adalah
orang yang paling dikenal di antara mereka, satu-satunya yang dihormati baik
oleh non-Syiah dan Syi'ah sendiri, dan yang paling mampu di antara mereka.
Tidak ada satupun keturunan dari al-Hasan dan al-Hussain a.s. menunjukkan
kemampuan yang sama dalam pengetahuan keagamaan, tradisi, sunnah-sunnah,
pengetahuan tentang Qur'an , kehidupan Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi
Wasallam, dan teknik kesusastraan, sebagaimana yang ditunjukkan oleh Abu Ja'far
(Muhammad al-Baqir) Radhiallaahu 'anhu.
Dia adalah pemimpin dari seluruh
keluarga Bani Hasyim. Dia adalah pemimpin dari seluruh keturunan Ali.
Sahabat-sahabat Rasulullah S.A.W, para tabi'in, dan ulama-ulama muslim
mengatakan banyaknya prinsip-prinsip keagamaan di bawah kepemimpinan Imam
al-Baqir . Dengan kelebihan moral dan perilakunya dia menjadi tolak ukur dalam
pengetahuan di keluarganya dan masyarakatnya.
As-Syibli Nu'mani rahmatullaahi 'alaih menyebutkan dalam
kitab nya "SIRAH AN-NU'MANI" :
Ahlul bait adalah adalah sumber dari hadits hadits, fiqh,
bahkan semua cabang ilmu agama, dan ini seluruhnya terdapat dalam diri seorang
Muhammad Al-Baqir, karena beliau memiliki pengetahuan yang besar dan luas
sekali terhadap Al-Qur'an dan sunnah sunnah(hadits) Rosuulullaah.
Banyak dari
para tabi'iin, Tabi'it tabi'iin, Fuqohaa', dan mujtahidiin yang bertanya
tentang ilmu-ilmu agama kepada beliau. Namanya banyak kita temui dalam sanad
hadits hadits shohih. Beliau juga dikenal sebagai penyampai Sirah Nabawiyyah
pri kehidupan baginda Rasulullah Shallallaahu 'Alaihi Wasallam serta
keluarganya kepada yang lain.
Beliau mencatat kembali kejadian-kejadian dari
bermulanya sejarah (mubtada') dan kehidupan Rasulullah S.A.W. Kisah tentang
kehidupan Rasulullah S.A.W (maghazi) dicatat dibawah kepemimpinannya.
Rakyat
mengikuti ajaran dari Rasulullah S.A.W secara murni dibawah kepemimpinannya dan
bersandar kepadanya tentang ritual-ritual keagamaan dan haji yang dipelajarinya
langsung dari utusan Allah SWT.
Baik kaum Syiah maupun bukan syiah mengikuti
kepemimpinannya. Orang-orang banyak belajar ilmu kalam darinya.Dan beliau di
akui sebagai salah satu Fuqohaa' yang masyhur dari Madinah, seorang laki laki
terpelajar yang datang untuk menjawab semua persoalan yang ada.
Sebuah kutipan
terkenal ketika beliau ditanya tentang Surah An-nahl 43,
فَاسْأَلُوا أَهْلَ الذِّكْرِ إِن كُنتُمْ لَا تَعْلَمُونَ
"tanyakan lah kepada ahli dzikir jika
kamu tidak mengetahui... maka jawabnya " Kamilah ahli dzikr.
Para Shoolihin dari kalangan ahlul bait tidak pernah
mengejar dunia, juga tidak punya keinginan untuk hal kehidupan duniawi, mereka
mencurahkan waktu dan hidupnya untuk melayani umat, mencari keridhoan Allah
Ta'ala semata.
Sebagaimana dalam kehidupannya Imam Muhammad Al-baqir ,
karena beliau terkenal bukan hanya karena pengetahuannya yang luas, tetapi
juga karena kesholihan beliau, beliau menempatkan ibadah lebih dari segalanya.
Imam Abul Hasan Ali bin 'Utsman Al-Hujwairi rahmatullaahi 'Alaih dan Qodhi Abu
Iyad bin Musa Fazl Al-yahsubi Rahmatullaahi 'Alaih menyebutkan dalam karya nya
masing masing "AL-KASYF AL-MAHJUUB dan AS-SYIFAA' :
" bahwa Abu Ja'far
Muhammad Al-Baqir Radhiallaahu 'Anhu adalah seorang muslim yang sangat ta'at
dan selalu menghabiskan waktu waktunya untuk beribadah kepada Allah. Beliau menghabiskan sebagian besar malam itu untuk beribadah dan memuliakan Allah
Subhanahu Wata'aalaa.
Sebagai hasil dari pengabdian nya kepada Allah, beliau
di anugrahi banyak keluasan ilmu, sehingga di berkahi dengan pengetahuan baik
secara rahasia (ma'rifat) maupun yang nyata (syari'at) dari disiplin ilmu agama
secara keseluruhan.
Imam al-Baqir dikenal sebagai orang yang bersahaja dan
sangat baik hati dan pemurah kepada yang memerlukan.Telah dilaporkan di bawah
kepemimpinannya, dibawah kepemimpinan ayah-ayahnya, bahwa Rasulullah dan
keluarga beliau sering berkata,"Hal yang terbaik dari pekerjaan ada tiga:
menjaga saudara dengan harta, memberi keadilan kepada orang lain, dan menyebut
nama Allah pada setiap saat."
Beliau jika tertawa, beliau berkata, “Ya Allah, janganlah
Engkau timpakan murka-Mu kepadaku.” Beliau adalah seorang yang mencintai dua
orang yang agung, yaitu Abubakar dan Umar (semoga Allah meridhoi mereka
berdua).
Imam Baqir pernah berkata,"Rakyat telah menyebabkan banyak
masalah bagi kami. Kami menyeru kepada mereka tapi mereka tidak perduli. Tapi
jika kami tinggalkan, tidak akan ada yang membimbing."
Imam Baqir juga pernah berkata,"Apa sebenarnya yang dibenci
oleh mereka terhadap kami yang merupakan anggota keluarga dari Keluarga yang
disucikan, keturunan dari kenabian, sumber kebajikan ?"
Mengenai situasi pemerintahan yang terjadi di zaman beliau,
dua tahun pertama dipimpin oleh Al-Walid bin Abdul Malik yang sangat memusuhi
keluarga nabi dan dialah yang memprakarsai pembunuhan Ali Zainal Abidin.
Dua
tahun berikutnya beliau juga hidup bersama raja Sulaiman bin Abdul Malik yang
sama jahat dan durjananya dengan selainnya, yang seandainya dibandingkan maka
dia jauh lebih bejat dari penguasa Bani Umayyah yang sebelumnya.
Kemudian
tampuk kepemimpinan berpindah ke tangan Umar bin Abdul Aziz, seorang penguasa
Bani Umayyah yang bijaksana dan lain dari selainnya.
Beliaulah yang menghapus
kebiasaan melaknat Imam Ali bin Abi Thalib di setiap mimbar Jum'at, yang
diprakarsai oleh Muawiyah bin Abi Sufyan dan telah berjalan kurang lebih 70
tahun.
Beliau pula yang mengembalikan tanah Fadak kepada Ahlu Bait Nabi yang
pada waktu itu diwakili Imam Muhammad aL-Baqir. Namun sayang beliau tidak
berumur panjang dan pemerintahannya hanya berjalan tidak lebih dari dua tahun
lima bulan. Pemerintahan kemudian beralih ke tangan seorang pemimpin yang laim
yaitu Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan.
Pemerintahan Hisyam diwarnai dengan kebejatan moral serta
pengejaran dan pembunuhan terhadap para pengikut Ahlu Bait. Zaid bin Ali
seorang keluarga rasul yang Alim dan syahid gugur di zaman ini. Hisyam kemudian
memerintahkan pasukannya untuk menghancurkan markas-markas Islam yang dipimpin
oleh Imam Baqir .
Salah seorang murid Imam al-Baqir yang bernama Jabir al-Ja'fi
juga tidak luput dari sasaran pembunuhan. Namun, demi keselamatannya Imam
Muhammad al-Baqir menyuruhnya agar pura-pura gila. Beliau pun menerima saran
dari Imam Baqir dan selamat dari ancaman pembunuhan, karena penguasa setempat
mengurungkan niatnya setelah yakin bahwa Jabir benar-henar gila.
Ketika semua makar dan kejahatan yang telah ditempuh untuk
menjatuhkan Imam Muhammad AL-Baqir tidak berhasil, sementara orang-orang
semakin yakin akan keimamahannya, maka Bani Umayyah tidak punya alternatif lain
kecuali pada tanggal 7 Zulhijjah 114 H, ketika Imam Al-Baqir berusia 57 tahun,
Hisyam bin Abdul Malik bin Marwan si penguasa yang zalim, menjadikan imam
Baqir syahid dengan meracuninya, dan jenazahnya dibaringkan di Jannatul Baqi'
Madinah.
Ahlul Bait Nabi s.a.w berguguran satu demi satu demi
mengharap ridha dari Allah SWT. Semoga salam dilimpahkan kepada mereka ketika
mereka dilahirkan, di saat mereka berangkat menghadap Tuhannya, dan saat
dibangkitkan kelak.
Dari sebagian kalam mutiara beliau adalah :
❖Jika engkau menginginkan suatu kenikmatan itu terus
padamu, maka perbanyaklah mensyukurinya. Jika engkau merasa rejeki itu
datangnya lambat, maka perbanyaklah istighfar. Jika engkau ditimpa kesedihan,
maka perbanyaklah ucapan ‘Laa haula wa laa quwwata illaa billah’. Jika engkau
takut pada suatu kaum, ucapkanlah, ‘Hasbunallah wa ni’mal wakiil’. Jika engkau
kagum terhadap sesuatu, ucapkanlah, ‘Maa syaa’allah, laa quwwata illaa billah’.
Jika engkau dikhianati, ucapkanlah, ‘Wa ufawwidhu amrii ilaallah, innaallaha
bashiirun bil ‘ibaad’. Jika engkau ditimpa kesumpekan, ucapkanlah, ‘Laa ilaaha
illaa Anta, Subhaanaka innii kuntu minadz dzolimiin.’
❖Tidaklah hati seseorang dimasuki unsur sifat sombong,
kecuali akalnya akan berkurang sebanyak unsur kesombongan yang masuk atau
bahkan lebih.”
❖Sesungguhnya petir itu dapat menyambar seorang mukmin atau
bukan, akan tetapi tak akan menyambar seorang yang berdzikir.”
❖Tidak ada ibadah yang lebih utama daripada menjaga perut
dan kemaluan.”
❖Seburuk-buruknya seorang teman itu adalah seseorang yang
hanya menemanimu ketika kamu kaya dan meninggalkanmu ketika kamu miskin.”
❖Kenalkanlah rasa kasih-sayang di dalam hati saudaramu
dengan cara engkau memperkenalkannya dulu di dalam hatimu.”
Diantara kalam mutiara beliau yang lain, saat beliau berkata
kepada putranya :
▪Wahai putraku, hindarilah sifat malas dan bosan, karena
keduanya adalah kunci setiap keburukan. Sesungguhnya engkau jika malas, maka
engkau akan banyak tidak melaksanakan kewajiban. Jika engkau bosan, maka engkau
tak akan tahan dalam menunaikan kewajiban.”
▪Wahai anakku! Sesungguhnya Allah menyembunyikan tiga
perkara dalam tiga perkara :
Pertama, Allah menyembunyikan redha-Nya dalam ketaatan
kepada-Nya. Oleh itu, janganlah engkau memandang ringan sesuatu perbuatan taat,
karena barangkali di dalamnya terdapat redha Allah.
Kedua, Allah menyembunyikan murka-Nya dalam sesuatu
maksiat. Oleh itu, janganlah engkau memandang ringan sesuatu maksiat, karena
barangkali di dalamnya terdapat murka Allah.
Ketiga, Allah menyembunyikan wali-wali-Nya di dalam
makhluk-Nya. Oleh itu, jangan sekali-kali engkau menghina (memandang rendah)
seseorang, karena mungkin dia adalah wali Allah.”
Banyak cerita dan puisi yang didedikasikan untuknya.
Al-Qurazi berkata :
"Duhai (engkau) yang membagi (baqir) ilmu pengetahuan (dan
membuatnya tersedia) bagi orang-orang yang memerlukan dan tempat orang-orang
mencari penyelesaian yang terbaik.
Malik bin Ayan al-Juhi berkata tentangnya Ketika orang-orang
mencari ilmu Qur'an, kaum Quraisy bersandar kepadanya. Jika seseorang hanya
dapat bertanya dimanakah putra dari putrinya Rasulullah S.A.W, sedangkan engkau
memperoleh ribuan cabang (ilmu pengetahuan) darinya. Engkau seperti bintang
yang menyinari musafir pada kegelapan, engkau bagaikan gunung yang mewarisi
luasnya ilmu pengetahuan."
Imam Muhammad Al-Baqir wafat di kota Madinah 7 Zulhijjah
pada tahun 117 H (dalam riwayat lain 114 H atau 118 H) setelah memimpin jabatan
ke imamahan selama 19 tahun dan disemayamkan di pekuburan Baqi’, tepatnya di
qubah Al-Abbas disamping ayahnya, lokasi yang banyak di makamkan disana para
Ahlul bait, Syuhadaa' dan para Sahabat.
Beliau berwasiat untuk dikafani dengan
qamisnya yang biasa dipakainya shalat. Beliau meninggalkan 8 orang anak ( dalam
riwayat lain 7 anak ), yaitu Ja’far Shodiq, Abdullah, Ibrahim, Ubaidillah,
Reza, Ali, Zainab dan Ummu Kultsum( Ummu Salamah).
Putra beliau yang bernama
Ja’far dan Abdullah dilahirkan dari seorang ibu yang bernama Farwah bintu Qasim
bin Muhammad bin Abubakar Ash-Shiddiq.
Dunia sangat beruntung sekali lewat
adanya Imam Al-Baqir ini, karena beliau adalah seorang pendidik untuk banyak
dari 'ulama Islam seta pelestari sunnah sunnah Kanjeng Nabi Muhammad
Shallallaahu 'Alaihi Wasallam..
Sangat disayangkan banyak yang tidak tahu
tentang beliau yang sangat dihormati dan dalam jasa jasanya yang sangat banyak
bagi kemajuan ilmu Islam khususnya.
Muhammad bin Mahmud bin Khafindis menulis
dalam RAUZATUS-SAFAA bahwa : Lidah dan pena tidak akan dapat menggambarkan manfa'at
(jasa jasa nya) dan pri kehidupan Imam muhammad Al-Baqir . Semoga Allah
senantiasa melimpahkan Jutaa'an Shalawat dan Salaam kepada rasuulullaah
Shallallaahu 'Alaihi Wasallam beserta keturunan keturunan nya,,, Aaamiin....
ROBBI FANFA'NAA BI BARKATIHIM xx WAHDINAL HUSNAA
BIHURMATIHIM, WA AMITNAA FII THORIIQOTIHIM WA MU'AAFATIN MINAL FITANI,
Syai'un lillaahi walahumul faatihah...
__________________
Diambil dari beberapa sumber :
- Syarhul 'Ainiyah, Nadzam Sayyidinaa Al-habib Al-Qutub
Abdullah bin Alwi Alhaddad Ba'alawy, karya Al-Allamah Al-Habib Ahmad bin Zain
Alhabsyi Ba'alawy
- As-Sawaa'iq Al-Muhriqoo, Sayyidinaa Syeikh Ibnu Hajar Al
Makki Al Haitami
- Siraah An-Nu'mani
- Kasyful mahjub
- As-Syifaa'
- AL-Khishal
__________________
Post a Comment