JAUHI PERBUATAN CURANG


Oleh: Wina Fatiya

Pernahkah kita membeli sesuatu kemudian ketika kita timbang ulang di rumah ternyata tidak pas seperti yang kita beli? Misal kita beli beras atau buah satu kilogram ternyata pas kita cek lagi kurang dari itu.

Ternyata masalah pengurangan timbangan sudah ada sejak dahulu kala. Bahkan sebelum Rasulullah ﷺ diangkat menjadi nabi dan rasul.

Di dalam Al-Qur'an dikisahkan umat yang selalu melakukan penipuan atau kecurangan dalam perdagangan adalah kaum Nabi Syu'aib yaitu orang-orang Madyan dan Aikah. Mereka selalu mengurangi timbangan dan takaran dari seharusnya.

Pada masa Rasulullah ﷺ juga pernah terjadi kecurangan seperti itu. Sebagaimana yang diceritakan oleh Abu Hurairah RA. Beliau berkata, bahwa Rasulullah ﷺ melewati (pedagang) dengan setumpuk makanan, lalu beliau memasukkan tangannya ke dalam tumpukan makanan tersebut. Lalu beliau ﷺ mendapati jari-jari beliau basah, maka beliau bertanya:

عَنْ أَبِيْ هُرَيْرَةَ أَنَّ النَبِيَ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَرَّ عَلَى صُبْرَةِ طَعَامٍ فوضع عليه الصلاة والسلام يَدَهُ فِيهَا فوجد بلَلا في أسفلها فَقَالَ: ((مَا هَذَا يَا صَاحِبَ الطَّعَامِ؟)) قَالَ : «أَصَابَتْهُ السَّمَاءُ يَا رَسُولَ اللهِ»، فقَالَ النبي عليه الصلاة والسلام : ((أَفَلَا جَعَلْتَهُ فَوْقَ الطَّعَامِ كَيْ يَرَاهُ النَّاسُ، مَنْ غَشَّ فَلَيْسَ مِنِّي))
“Apa ini wahai pemilik makanan?” Sang pemiliknya menjawab, “Makanan tersebut terkena air hujan wahai Rasulullah.” Beliau bersabda, “Mengapa kamu tidak meletakkannya di bagian atas makanan agar orang dapat melihatnya? Ketahuilah, barangsiapa menipu maka dia bukan dari golongan kami.” (HR. Muslim, Hadits No 147).

Ini adalah salah satu trik kecurangan yang dilakukan oleh pedang di masa Rasulullah ﷺ. Mereka meletakkan makanan yang basah atau masih basah dibawah, sedangkan bagian atasnya kering. Ketika pembeli membeli makanan itu kemudian dicampurkannya yang basah dan kering itu.

Kita pahami bersama bahwa makanan basah atau masih basah jauh lebih berat dibandingkan dengan yang kering. Misal kismis basah dan kismis kering tentu berbeda jumlahnya jika ditakar dengan takaran yang sama. Jika pedangang mencampurnya tentu mereka akan mendapatkan keuntungan yang lebih besar dibandingkan jika yang dibeli adalah kismis kering.

Di masa sekarang modus kecurangan dan penipuan itu semakin kreatif. Ada yang mengakali alat timbangnya, dan ada juga yang mencantumkan harga tidak sesuai dengan barang yang di jual. Misal baju seratus ribu dapat tiga. Keterangan harganya ada di atas baju yang seratus ribuan satu. Jelas lebih bagus yang seratus ribuan.

Ketika ditanyakan harga bajunya atau pas mau bayar tanpa bertanya, banyak yang kaget karena ternyata tag harga yang terpampang bukan untuk baju yang dimaksud.

Begitupun dengan buah atau barang lain yang biasa dijajakan. Ini adalah salah satu bentuk penipuan dalam perdagangan yang dilarang Allah ﷻ.

Sebagaimana firman Allah ﷻ dalam Surat Al-Muthofifin ayat 1-9 berikut :

وَيْلٌ لِلْمُطَفِّفِينَ
Kecelakaan besarlah bagi orang-orang yang curang (QS. Al-Tatfif Ayat 1)

الَّذِينَ إِذَا اكْتَالُوا عَلَى النَّاسِ يَسْتَوْفُونَ
(yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, (QS. Al-Tatfif Ayat 2)

وَإِذَا كَالُوهُمْ أَوْ وَزَنُوهُمْ يُخْسِرُونَ
dan apabila mereka menakar atau menimbang untuk orang lain, mereka mengurangi. (QS. Al-Tatfif Ayat 3)

أَلَا يَظُنُّ أُولَٰئِكَ أَنَّهُمْ مَبْعُوثُونَ
Tidaklah orang-orang itu menyangka, bahwa sesungguhnya mereka akan dibangkitkan, (QS. Al-Tatfif Ayat 4)

لِيَوْمٍ عَظِيمٍ
pada suatu hari yang besar, (QS. Al-Tatfif Ayat 5)

يَوْمَ يَقُومُ النَّاسُ لِرَبِّ الْعَالَمِينَ
(yaitu) hari (ketika) manusia berdiri menghadap Tuhan semesta alam? (QS. Al-Tatfif Ayat 6)

كَلَّا إِنَّ كِتَابَ الْفُجَّارِ لَفِي سِجِّينٍ
Sekali-kali jangan curang, karena sesungguhnya kitab orang yang durhaka tersimpan dalam sijjin. (QS. Al-Tatfif Ayat 7)

وَمَا أَدْرَاكَ مَا سِجِّينٌ
Tahukah kamu apakah sijjin itu? (QS. Al-Tatfif Ayat 8)

كِتَابٌ مَرْقُومٌ
(Ialah) kitab yang bertulis (QS. Al-Tatfif Ayat 9)

Ayat ini menjadi pengingat bagi kita bahwa orang-orang yang curang dalam menakar dan menimbang pasti celaka.

Siapa mereka? Lebih spesifik disebutkan bahwa mereka adalah orang-orang yang suka melebihkan timbangan untuk mereka sendiri, sedangkan jika untuk orang lain, mereka kurangi.

Allah ﷻ mengingatkan bahwa kelak di hari kebangkitan mereka akan diperlihatkan sijjin yaitu buku catatan amalnya ketika di dunia. Dan mereka akan mendapatkan balasanya di hari penghisaban kelak. Na'udzubillahi min dzalik.

Sebagai seorang mukmin sudah selayaknya kita menjauhi sikap curang dalam segala hal. Terutama dalam bermuamalah.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan In-Feed (homepage)

" target="_blank">Responsive Advertisement