Oleh: Yuyun Rumiwati
Sungguh Allah ﷻ Maha pengasih dan penyayang atas hamba-Nya. Saat makhluknya mulai lalai atas apa yang dilakukan di bumi yang singkat ini. Allah ﷻ berikan peringatan dan nasihat indah. Apa saja yang harus kita ambil pelajaran sebagai makhluk Allah ﷻ?
Kita ambil contoh saja pengingat dalam Al-Qur'an berikut:
هُنَالِكَ تَبْلُوْا كُلُّ نَفْسٍ مَّآ اَسْلَفَتْ وَرُدُّوْٓا اِلَى اللّٰهِ مَوْلٰىهُمُ الْحَقِّ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ ࣖ
"Di tempat itu (padang Mahsyar), setiap jiwa merasakan pembalasan dari apa yang telah dikerjakannya (dahulu) dan mereka dikembalikan kepada Allah, pelindung mereka yang sebenarnya, dan lenyaplah dari mereka apa (pelindung palsu) yang mereka ada-adakan." (QS. Yunus: 30)
Inilah tempat yang pasti mendatangi kita, entah kita suka atau tidak. Entah kita lengah atau tidak. Pengadilan akhirat itu bagian rangkaian perjalanan manusia.
Jika ayat tersebut kita tadabburi dan pikirkan dalam-dalam, maka Sungguh apa yang Allah ﷻ gambarkan dalan QS. Yunus 30 di atas kelak akan hadir di depan mata.
Semua akan berkumpul menuju tempat dimana tiap amal akan dipertanyakan, Lalu masihkah ada kesombongan yang layak dipertontonkan?
Kezaliman dan ketidakadilan yang paling besar dampaknya adalah saat dilakukan para pemangku kebijakan. Karena dampak dari ketidakadilan yang disetujui mereka mengakibatkan banyak orang terdzalimi bukan satu atau dua saja namun bisa berjuta-juta orang.
Berbagai masalah yang menimpa rakyat saat ini tidak lain dikarenakan kezaliman kebijakan dan kezaliman sistem. Bagaimana kelangkaan minyak, kacang kedelai sebagai bahan baku tahu dan tempe, menandakan kezaliman dan ketidakadilan kian sombong dipertontonkan oleh manusia.
Jabatan bukan lagi hal yang ditakuti akan dipertanggungjawabkan. Justru menjadi jalan yang dikejar dan disalahgunakan. Masihkan kepekaan terhadap akhirat itu ada?
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
Post a Comment