PERHATIKANLAH HALAL HARAM


Oleh: Murli Ummu Arkan

Sungguh miris saat melihat dua sejoli yang pernikahannya berbeda agama. Satunya muslim satunya Kristen. Jika diluar Islam semua mah gak apa-apa ya.. Bagi agama selain Islam mungkin gak ada larangan. Tapi bagi aturan agama Islam, hal ini haram ya gaes...

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِيْنَ قَا لُوْۤا اِنَّ اللّٰهَ هُوَ الْمَسِيْحُ ابْنُ مَرْيَمَ ۗ وَقَا لَ الْمَسِيْحُ يٰبَنِيْۤ اِسْرَآءِيْلَ اعْبُدُوا اللّٰهَ رَبِّيْ وَرَبَّكُمْ ۗ اِنَّهٗ مَنْ يُّشْرِكْ بِا للّٰهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللّٰهُ عَلَيْهِ الْجَـنَّةَ وَمَأْوٰٮهُ النَّا رُ ۗ وَمَا لِلظّٰلِمِيْنَ مِنْ اَنْصَا رٍ
"Sungguh, telah kafir orang-orang yang berkata, "Sesungguhnya Allah itu dialah Al-Masih putra Maryam." Padahal Al-Masih (sendiri) berkata, "Wahai Bani Israil! Sembahlah Allah, Tuhanku dan Tuhanmu." Sesungguhnya barang siapa mempersekutukan (sesuatu dengan) Allah, maka sungguh, Allah mengharamkan surga baginya, dan tempatnya ialah neraka. Dan tidak ada seorang penolong pun bagi orang-orang zalim itu." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 72)

Memang sih jika kita berbicara menggunakan sudut pandang manusia mungkin ini boleh-boleh saja tak masalah yang penting mereka bisa hidup bahagia dan akur. Toh mereka yang menjalani. Begitu kan kata orang-orang? Mereka membela kesalahan agar kesalahan itu dibenarkan dan diterima oleh masyarakat yang akhirnya hal itu dianggap benar.

Tapi bagaimana dengan pandangan dimata Allah ﷻ? Bagaimana dengan sudut pandang Islam? Tentu jelas tetap Haram yaa... Pernikahan dua agama yang berbeda. Apalagi jika suaminya non muslim yang nantinya menjadi pemimpin seorang istri muslimah. Seorang non muslim dijadikan pemimpin umat muslim saja dilarang Allah apalagi dijadikan pemimpin dalam keluarga.

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

يٰۤـاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تَتَّخِذُوا الْيَهُوْدَ وَا لنَّصٰرٰۤى اَوْلِيَآءَ ۘ بَعْضُهُمْ اَوْلِيَآءُ بَعْضٍ ۗ وَمَنْ يَّتَوَلَّهُمْ مِّنْكُمْ فَاِ نَّهٗ مِنْهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ
"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu menjadikan orang Yahudi dan Nasrani sebagai pemimpin(mu); mereka satu sama lain saling melindungi. Barang siapa di antara kamu yang menjadikan mereka pemimpin, maka sesungguhnya dia termasuk golongan mereka. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim." (QS. Al-Ma'idah 5: Ayat 51)

Seperti halnya dengan masalah riba. Di mata manusia riba tak masalah, boleh-boleh saja. Tapi dipandangan Allah ﷻ, riba adalah dosa besar, tak melihat apakah nominal ribanya besar atau kecil. Namun hal ini sudah menjadi biasa dan dianggap benar meskipun ditengah-tengah masyarakat umat muslim.

Nah, itulah contoh jika kehidupan menggunakan aturan dari hasil pemikiran manusia. Sifatnya "Seenak gue dong..., Hidup- hidup gue, loe mau apa?" Betul? Nah, tentu narasi ini bahaya untuk kaum muslim. Tak heran jika kita menemui umat muslim sekarang yang tak kenal dengan agamanya sendiri. Sudah tak mengenal ajaran agamanya sendiri ditambah gempuran peradaban yang menjauhkan mereka dari Islam. Sudah jatuh ketimpa tangga.

Sebagai Muslim, Halal Haram Wajib Diperhatikan

Hai gaes, sebagai muslim pasti kita sudah tahu kan ya bahwa kelak setelah kematian masih ada kehidupan di akhirat yang harus dipertanggungjawabkan. Dari pertanggungjawaban itulah nantinya yang akan menentukan kita layak masuk surga atau neraka. Pertanggungjawaban ini tentu yang dihisab adalah perbuatan-perbuatan yang telah kita lakukan di dunia. Nah, kadang pemahaman ini lho yang kadang hilang dan dilupakan di benak kaum muslim. Akhirnya mereka bisa berprinsip hidup seenaknya yang penting bahagia, happy. Entah kebahagiaan itu diraih dengan halal atau haram tak dipedulikan.

Jadi gaes, saat hidup di dunia, penting untuk kita untuk memperhatikan halal dan haram ya.. jika tidak maka yang ada kita akan mudah terjerumus dalam kemaksiatan.

Nah, karena halal haram ini penting, maka kita perlu banyak mengkaji Islam ya gaes... karena halal haram yang punya hanya Islam. Jadi dengan mengetahui halal haram kita punya batasan-batasan yang harus kita lakukan. Kita jadi tahu apa-apa yang harus kita lakukan dan apa-apa yang harus kita tinggalkan. Jika halal di mata Allah maka boleh dilakukan, tapi kalau haram harus ditinggalkan.

Coba jika kita tidak tahu dan tidak perduli dengan halal haram. Yang ada saat hidup di dunia kita akan mudah terseret arus peradaban. Di ajak dalam hal halal ok, diajak dalam hal yang haram juga ok. Gak jelas kan arah hidupnya. Kenapa? Karena tak mempunyai ilmu tentang halal haram dan tak mau melaksanakan perintah Allah dan menjauhi laranganNya. Yang penting happy. Begitukah prinsip hidup kita? Jika iya yuk segera perbaiki tujuan hidup kita. Tentu muslim sejati tujuan hidupnya pasti diorientasikan untuk akhirat dan bisa masuk surga.

Nah, bahaya kan jika kita sebagai umat muslim namun tidak tahu dan tidak memperdulikan halal haram. Makanya yuk kita harus banyak-banyak belajar Islam Kaffah agar kita tahu konsep hidup yang benar itu seperti apa. Agar kita juga tak termasuk orang-orang yang terjebur dalam pedihnya siksa api neraka karena ketidaktahuan kita akan Islam.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan In-Feed (homepage)

" target="_blank">Responsive Advertisement