Oleh: Tini Ummu Faris
وَمَآ اَمْوَالُكُمْ وَلَآ اَوْلَادُكُمْ بِالَّتِيْ تُقَرِّبُكُمْ عِنْدَنَا زُلْفٰىٓ اِلَّا مَنْ اٰمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًاۙ فَاُولٰۤىِٕكَ لَهُمْ جَزَاۤءُ الضِّعْفِ بِمَا عَمِلُوْا وَهُمْ فِى الْغُرُفٰتِ اٰمِنُوْنَ
"Dan bukanlah harta atau anak-anakmu yang mendekatkan kamu kepada Kami; melainkan orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda atas apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam surga)." (QS. Saba: 37)
MasyaAllah.... Ayat tersebut senantiasa menjadi pengingat diri. Bahwa di mata Allah ﷻ orang yang dekat kepada-Nya bukanlah orang yang kaya harta. Bukan pula orang-orang yang banyak anaknya. Namun, hanyalah orang yang bertakwa. Sangat jelas dalam ayat tersebut dijelaskan bahwa hanyalah orang-orang yang beriman dan berbuat kebajikan kelak akan memperoleh balasan yang berlipat ganda.
Namun, memang manusia memiliki sifat sombong. Kadang ingin diakui oleh orang lain bahwa dia kaya. Kadang ingin dikenal bahwa dia memiliki banyak anak yang dibanggakan. Kadang manusia ingin dilihat orang lain sebagai sosok sempurna. Mereka berbangga diri kala hartanya berlimpah, anaknya sukses dari sisi karir dan jabatan. Kadang mereka lupa, ada hati yang terluka karena keakuannya. Kadang mereka lupa bahwa mereka hidup tidak sendiri. Ada banyak yang harus dijaga. Bukan hanya harta mereka semata, namun hati orang lain. Bisa jadi dari perilakunya yang arogan membuat orang terluka hatinya. Bisa jadi dalam hartanya yang melimpah, ada hak orang lain yang tidak tertunaikannya. Astagfirullah...
Sekaya apapun, bila tanpa iman, akan sia-sia. Sebanyak apapun keturunannya, namun bila jauh dari kata saleh salihah, akan sia-sia. Astagfirullah...
Ayat di atas kembali pada kita, bahwa hanya orang yang beriman dan beramal salehlah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda dan akan ditempatkan di tempat yang tinggi di surga-Nya.
Harta hanyalah titipan Allah ﷻ. Tidak akan pernah dibawa tatkala kita meninggalkan dunia yang fana. Semua harta yang berlimpah hanya akan ditinggalkan. Kita hanya membawa kain kafan saja. Karena itu, harta yang berlimpah hendaknya kita gunakan sebaik-baiknya untuk beramal saleh. Sedekah wajib maupun sunnah harus sudah terbiasa. Wakaf bisa jadi target amalan selanjutnya. Harta yang kita infakkan dan wakafkan inilah yang justru adalah harta kita yang sesungguhnya. Investasi berharga untuk kelak bekal di akhirat.
Anak pun hanyalah titipan-Nya. Tugas kita menjaga dan mengarahkan agar anak-anak kita menjadi saleh dan salihah. Inilah investasi berharga kita. Jangan sampai ada istilah banyak anak adalah beban. Jumlah anak sedikit ataupun banyak, semua adalah titipan-Nya dan anak saleh adalah harta berharga kita sebagai orang tua. Orang tua lah yang seharusnya membersamai mereka jangan sampai mengabaikannya. Sesibuk apapun orang tua, hendaknya tetap menjalankan amanahnya sebagai orang tua.. Peran orang tua tidak bisa digantikan dengan seorang asisten rumah tangga, tidak bisa digantikan dengan peran Day Care semahal apapun, tidak bisa digantikan dengan peran sekolah, tidak bisa digantikan dengan canggihnya gawai. Anak, adalah titipan-Nya yang harus dijaga.
Sahabat, tidak inginkah kita dengan balasan-Nya yang tinggi, yaitu surga? Yuk, kita jaga semua amanah dari-Nya baik anak maupun harta.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
Post a Comment