KEHORMATAN WANITA


Oleh: Yati Azim

Memelihara kehormatan menjadi anjuran, apalagi bagi wanita. Jika, ia tidak peduli urusan dirinya maka wanita seperti ini akan menyeret keluarganya terutama kalangan lelakinya: ayahnya, suaminya, saudara laki-lakinya serta anak laki-lakinya.

Mari kita mengingat kembali kisah wanita terhormat, yang namanya Allah ﷻ abadikan di dalam al-Qur'an yaitu Maryam Binti Imran. Beliau Ibunda nabi Isa alaihi salam. Seorang wanita yang seumur hidupnya tidak pernah disentuh oleh lelaki manapun. Dari kecil iapun berbakti pada di kuil yang suci.

Maryam sangat disayang oleh ibundanya. Hingga ketika janin Maryam ini masih di dalam rahim, ibunda sudah bernazar untuk berbakti kepada Allah ﷻ. Hati ibunya begitu menyatu tersebab takwa dan kasih sayang. Maryam sangat merasakan kecintaan Ibunda yang sangat tulus.

Apakah kehidupan Maryam bak permaisuri yang dilayani? Tidak, ia sejak kecil sudah terbiasa dengan pekerjaan. Meskipun di kuil ada banyak kaum lelaki tapi ia tidak membuat siapapun tergoda. Maryam cantik dan berbudi luhur sebab kehormatannya ia jaga. Kondisinya yang yatim piatu tidak jua membuatnya rendah di mata lelaki.

Hingga, kisah kehamilannya membuat geger. Maryam merasa berat yang teramat sangat. Tapi ia sangat sabar. Dan, untuk menceritakan perihal janin dikandungnya, ia pun tidak kuasa. Cibiran demi cibiran datang bak air yang meluap. Ia pun pergi seorang diri ke gurun yang panas. Hingga, di sanalah ia melahirkan Nabi Isa alaihi salam.

وَمَرْيَمَ ابْنَتَ عِمْرَانَ الَّتِي أَحْصَنَتْ فَرْجَهَا فَنَفَخْنَا فِيهِ مِنْ رُوحِنَا وَصَدَّقَتْ بِكَلِمَاتِ رَبِّهَا وَكُتُبِهِ وَكَانَتْ مِنَ الْقَانِتِينَ
"dan (ingatlah) Maryam binti Imran yang memelihara kehormatannya, maka Kami tiupkan ke dalam rahimnya sebagian dari ruh (ciptaan) Kami, dan dia membenarkan kalimat Rabbnya dan Kitab-Kitab-Nya, dan dia adalah termasuk orang-orang yang taat." (QS. At-Tahrim Ayat 12)

Sungguh betapa terharunya kita dengan kisah wanita terhormat ini. Bayi mungil Nabi Isa alaihi salam bersaksi di hadapan manusia bahwa ia adalah utusan Allah ﷻ. Ibunya adalah wanita suci yang terhormat. Kun fayakun, jika Allah ﷻ berkehendak 'jadi' maka 'jadilah'. Hingga akhirnya manusia percaya atas penciptaan Allah ﷻ ini.

Ada banyak ibroh bagi kita sebagai wanita. Iya, kita bukan Maryam Binti Imran. Dan, itu tentu saja tidak mungkin, sebab kita hanyalah manusia biasa. Tapi, jika kita berkaca dari kisah Maryam Binti Imran wanita yang namanya Allah ﷻ abadikan di dalam al-Qur'an maka hingga hari kiamat kehormatan itu akan selalu dikenang.

Jadi, apakah kita ingin dikenang dengan kehormatan yang terjaga atau justru sebaliknya. Apakah kita ingin menjadi wanita Solehah yang Allah ﷻ ridho, atau justru bebas berlenggang-lenggok bak wanita tak terpelihara oleh syariat. Itu pilihan.

Sejatinya, wanita yang ingin selamat dunia akhirat akan selalu menjaga dirinya dan pergaulannya sesuai dengan standar Allah ﷻ. Ia membenarkan kalimat-kalimat dari Tuhan-Nya. Sebab di seluruh tubuh wanita ada banyak fitnah. Maka, bukti cinta Allah ﷻ kepada para wanita tersebutlah, mereka dijaga dengan aturan yang berlaku seumur hidupnya.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan In-Feed (homepage)

" target="_blank">Responsive Advertisement