Oleh: Wina Fatiya
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
يَا أَيُّهَا النَّاسُ ضُرِبَ مَثَلٌ فَاسْتَمِعُوا لَهُ ۚ إِنَّ الَّذِينَ تَدْعُونَ مِنْ دُونِ اللَّهِ لَنْ يَخْلُقُوا ذُبَابًا وَلَوِ اجْتَمَعُوا لَهُ ۖ وَإِنْ يَسْلُبْهُمُ الذُّبَابُ شَيْئًا لَا يَسْتَنْقِذُوهُ مِنْهُ ۚ ضَعُفَ الطَّالِبُ وَالْمَطْلُوبُ
Hai manusia, telah dibuat perumpamaan, maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun, walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka, tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah.(QS. Al Hajj ayat 73)
Apakah ada ilmuwan yang bisa membuat seekor lalat persis seperti lalat-lalat yang beterbangan di atas sampah yang terbuka?
Adakah manusia, makhluk atau apapun bisa menciptakan lalat yang seperti itu? Jawabannya sudah pasti tidak ada.
Itulah yang diumpamakan Allah ﷻ dalam ayat ini. Jikalaupun seluruh sesembahan atau yang mereka agungkan bersatu untuk membuat seekor lalat, maka mereka tidak akan pernah bisa membuatnya.
Para ilmuwan pernah melakukan suatu penelitian di Rusia selama lebih dari sepuluh tahun. Penelitian ini diikuti oleh tiga puluh pakar biologi dari seluruh negara di dunia. Proyek yang mereka lakukan adalah untuk membuat lalat yang persis seperti lalat sungguhan.
Setelah meneliti dan mencoba membuat lalat selama sepuluh tahun, mereka mengumumkan kegagalan mereka dalam proyek memproduksi lalat.
Subhanallah, nyatalah sudah bahwa tidak ada yang mampu menandingi kemahakuasaannya Allah ﷻ Sang Pencipta.
Selain itu, seekor lalat yang kita anggap jijik dan tidak bermanfaat justru akan membuat kita takjub ketika dibedah struktur morfologis dan fisiologisnya. Betapa hewan kecil ini sudah diciptakan dengan kesempurnaan yang luar biasa.
Ada beberapa keajaiban lalat diantaranya adalah di bagian bawah perutnya terdapat paruh untuk menyeimbangkan tubuhnya saat menapak pada benda yang halus. Bukan hanya itu di kaki-kaki lalat juga terdapat paruh yang lengket untuk memudahkannya saat singgah di tempat yang halus sehingga lalat tidak akan tergelincir. Dan di bagian mulut terdapat bibir dan sengatan.
Republika merilis bahwa lalat ini tergolong jenis serangga yang langka, ia mempunyai kemampuan yang luar biasa dalam mengeluarkan enzim pencerna. Proses pengeluaran enzim ini secara langsung dengan cara memasukkannya ke makanan serta membawanya ke manapun dia terbang, sehingga kandungan kimia makanan tersebut bisa berubah.
Ayat di atas dengan gamblang menyebutkan bahwa saking lemahnya manusia dan sesembahan manusia yang ingin menandingi Allah ﷻ, makanan yang dirampas lalat pun bahkan tidak mampu mereka rebut kembali.
Makna dari tidak bisa merebut lagi makanan dari lalat, bukan hanya merebutnya secara fisik, namun secara kimiawi makanan yang sudah dirampas lalat akan mengalami perubahan sehingga tidak mampu dikembalikan seperti semula.
Hal ini terjadi karena ada serangkaian perubahan kimia melalui enzim yang dimiliki lalat. Enzim lalat itu sangat bisa meluluhkan zat kimia makanan. Juga merubah komponen makanan yang lengkap menjadi komponen tertentu.
Keajaiban lalat juga diungkapkan dalam suatu hadist dari Nabi Muhammad ﷺ:
حَدَّثَنَا خَالِدُ بْنُ مَخْلَدٍ، حَدَّثَنَا سُلَيْمَانُ بْنُ بِلاَلٍ، قَالَ حَدَّثَنِي عُتْبَةُ بْنُ مُسْلِمٍ، قَالَ أَخْبَرَنِي عُبَيْدُ بْنُ حُنَيْنٍ، قَالَ سَمِعْتُ أَبَا هُرَيْرَةَ ـ رضى الله عنه ـ يَقُولُ قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه وسلم “ إِذَا وَقَعَ الذُّبَابُ فِي شَرَابِ أَحَدِكُمْ فَلْيَغْمِسْهُ، ثُمَّ لِيَنْزِعْهُ، فَإِنَّ فِي إِحْدَى جَنَاحَيْهِ دَاءً وَالأُخْرَى شِفَاءً ”.
Dari Abu Hurairah ia berkata, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Apabila lalat jatuh di minuman seseorang dari kamu hendaklah ia tenggelamkan kemudian buang, karena salah satu sayapnya terdapat penyakit dan sayap lainnya terdapat penawarnya”. (H.R Bukhari No.3320 di kitab Shahih Bukhari)
Penelitian kekinian merilis kebenaran hadist ini. Disebutkan bahwa dalam sayap lalat terdapat antibiotik yang mampu menetralisir racun dari sayap yang satunya. Benarlah apa yang Rasulullah ﷺ sabdakan dalam hadistnya. Padahal saat itu belum ada alat-alat canggih yang mampu meneliti sesuatu bahkan untuk lalat sekalipun.
Namun Nabi tetaplah Nabi. Ia adalah manusia yang telah terbimbing oleh wahyu yang tidak akan salah perkataan dan perbuatannya.
Cukuplah ayat ini menjadi pengingat kita bahwa tidak ada yang layak menandingi Allah ﷻ. Tidak ada yang mampu menyamai-Nya dalam segala hal. Maka layakkah kita mencari tandingan-tandingan untuk Allah ﷻ?
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
Post a Comment