Oleh: Muslihah
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:
اعوذ بالله من الشيطان الرجيم
قَا لَ رَبِّ بِمَاۤ اَغْوَيْتَنِيْ لَاُ زَيِّنَنَّ لَهُمْ فِى الْاَ رْضِ وَلَاُ غْوِيَـنَّهُمْ اَجْمَعِيْنَ
Ia (Iblis) berkata, "Tuhanku, oleh karena Engkau telah memutuskan bahwa aku sesat, aku pasti akan jadikan (kejahatan) terasa indah bagi mereka di bumi, dan aku akan menyesatkan mereka semuanya," (QS. Al-Hijr 15: Ayat 39)
Inilah sumpah iblis saat meninggalkan surga akibat diusir Allah ﷻ sebab tidak patuh pada perintah-Nya agar sujud kepada Adam. Maka tidak perlu heran jika di dunia ini melihat tidak sedikit manusia durhaka kepada Allah ﷻ tanpa merasa bersalah dan berdosa. Ia merasa bahwa perbuatan durhakanya bukan hal yang perlu diluruskan.
Ada orang yang dengan terang-terangan tidak mengakui keberadaan sang pencipta, atheis. Nah, kalau sudah dari dasarnya saja sudah tidak mengakui keberadaan Allah ﷻ apalagi untuk patuh dan taat kepada aturan-Nya, jelas mustahil. Orang seperti ini kelak tidak akan dihisab oleh Allah ﷻ. Sebab tidak ada gunanya. Mereka akan langsung masuk neraka akibat kedurhakaannya.
Ada juga orang yang mengakui adanya Sang Pencipta. Sayangnya ia juga mengakui ada kekuatan lain yang ia puja dan sembah. Ia menganggap ada penguasa yang berbeda di setiap tempat. Oleh sebab itu ia mengadakan pemujaan di laut, di hutan, di sawah, bahkan di pemakaman.
Mereka semua menganggap bahwa perilaku mereka benar dan baik. Padahal perilaku demikian tidak diridai Allah ﷻ Sang Maha Pencipta dan Mahakuasa atas segala sesuatu. Ini tidak lepas dari bisikan setan agar menjauhi kebenaran yang berasal dari Allah ﷻ Yang Mahabenar.
Bahkan mereka yang telah bersyahadat, menyampaikan bahwa bersaksi tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah dan bersaksi bahwa Nabi Muhammad adalah utusan Allah, tidak sedikit dari mereka yang tergelincir keluar dari rel yang telah ditentukan Allah ﷻ.
Padahal konsekuensi dari sebuah syahadat tauhid adalah mengakui hanya Allah ﷻ yang berhak disembah, hanya Allah ﷻ yang berhak dipatuhi. Sedangkan konsekuensi mengucapkan syahadat adalah mematuhi semua yang datang dari Rasul ﷺ, perintahnya harus dipatuhi dan menghindari semua larangannya.
Penyebab manusia ingkar itu karena iblis yang tidak pernah berhenti membujuk manusia agar durhaka kepada Allah ﷻ agar kelak ia memiliki banyak teman saat di neraka. Rasulullah ﷺ diutus agar menyelamatkan manusia dari bujuk rayu iblis agar selamat dan kelak bisa kembali ke rumah asalnya. Rumah yang pernah dihuni oleh bapak manusia, Adam. Rumah itu ada di surga.
Maka barang siapa yang mengikuti petunjuk yang dibawa Rasulullah ﷺ (Al Qur'an), akan selamat. Sedang yang memilih bujuk rayu setan dan iblis maka akan menjadi teman mereka di neraka. Melakukan kejahatan terasa indah terasa nikmat, meski tidak jarang hati mereka tahu itu sebuah kesalahan baik pada norma manusia apalagi di hadapan Tuhan.
Korupsi misalnya. Mengapa seorang melakukannya? Tentu karena terasa indah, terbayang keuntungan yang ia dapatkan. Selama tidak ada manusia yang tahu maka itu tidak akan berakibat buruk, semua akan tetap terasa indah, menyenangkan. Meski ia tahu bahwa itu tidak benar baik secara norma manusia apalagi jika mengingat kelak akan diminta pertanggungjawaban di hadapan Allah ﷻ di hari perhitungan.
Sayangnya pelaku korupsi hampir selalu melupakan bahwa hari perhitungan akan tiba. Kalau pun ia mengingatnya saat melakukan korupsi, setan akan langsung menghiasi dengan beragam angan indah bahwa kelak akan bertaubat setelahnya, atau masih ada waktu untuk bertaubat, toh Allah Maha Pengampun. Ingatlah, saat engkau melakukan maksiat dan terbersit hal demikian, itu adalah bisikan setan, yang menyesatkan mu.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
Post a Comment