Oleh: Umi Rizkyi
Manusia kadang kala lengah dan lalai. Baik terhadap diri sendiri, orang lain, maupun makhluk hidup yang ada di sekitarnya. Hanya sedikit orang yang mau berpikir dan memperhatikannya.
Lalai terhadap diri sendiri misalnya, bekerja tak kenal waktu/tidak istirahat. Tidak memberikan tubuh waktu untuk sekedar rileks sejenak. Selalu memikirkan keuntungan dan manfaat materi semata. Ia hanya berpikir untuk mendapatkan uang, uang, uang dan uang saja. Tanpa memikirkan apakah raganya butuh istirahat dan mengumpulkan energi baru pun juga tidak terlintas di benaknya.
Lalai terhadap orang lain misalnya bertetangga haruslah hidup rukun dan saling membantu, gotong royong dalam kegiatan daerah setempat. Bukan justru senang melihat orang lain sedih dan ditimpa bencana. Sehingga malah membuat jarak antara tetangga satu dengan tetangga yang lainnya.
Lalai terhadap makhluk hidup lainnya. Misalnya kepada hewan peliharaan, seperti kucing, kambing, sapi, kerbau dan lain-lain. Tidak memberi makan/minum ketika waktunya makan/minum. Tidak membersihkan tempatnya/kandangnya dan lain sebagainya.
Padahal Allah ﷻ telah memberikan pelajaran yang luar biasa kepada manusia dari makhluk lain yaitu lebah. Sebagai seorang muslim hendaklah seperti lebah. Apa yang dihasilkannya adalah sesuatu yang manis dan bermanfaat. Apa yang keluar dari lebah adalah sesuatu yang baik dan bagus bagi kehidupan makhluk yang lainnya.
Selayaknya seorang muslim, apa yang keluar dari mulutnya adalah sesuatu yang baik, mengandung nasehat dan mutiara ilmu bagi yang lainnya. Apa yang dilakukan dan diamalkan sesuai dengan hukum Syara'. Setiap melakukan segala sesuatu harus sesuai dengan perintah Allah ﷻ. Bukan karena hawa nafsu belaka.
Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:
ثُمَّ كُلِيْ مِنْ كُلِّ الثَّمَرٰتِ فَاسْلُكِيْ سُبُلَ رَبِّكِ ذُلُلًاۗ يَخْرُجُ مِنْۢ بُطُوْنِهَا شَرَابٌ مُّخْتَلِفٌ اَلْوَانُهٗ ۖ فِيْهِ شِفَاۤءٌ لِّلنَّاسِۗ اِنَّ فِيْ ذٰلِكَ لَاٰيَةً لِّقَوْمٍ يَّتَفَكَّرُوْنَ
"kemudian makanlah dari segala (macam) buah-buahan lalu tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu).” Dari perut lebah itu keluar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sungguh, pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Allah) bagi orang yang berpikir." (QS. An-Nahl[16]:69).
Dengan demikian, maka sudah selayaknya kita belajar dan mengambil pelajaran dari seekor lebah. Sehingga kita bisa mengambil hikmah dan mengamalkannya.
والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”
Post a Comment