SABAR SAAT MENGHADAPI UJIAN


Oleh: Maya Rohmah

Dunia ini memang tempatnya ujian. Hidup itu sepaket dengan ujian. Ada ujian kesulitan seperti kemiskinan, kelaparan, penyakit, dan musibah-musibah lainnya. Ada pula ujian dalam bentuk kesenangan hidup seperti mempunyai harta yang banyak, pasangan hidup yang cantik atau tampan, kedudukan sosial yang tinggi, dan semacamnya.

Dalam menghadapi berbagai ujian tersebut, seorang mukmin tentu memiliki sikap yang berbeda dengan orang yang tidak beriman kepada Allah ﷻ. Ketika diuji, seorang mukmin akan tetap yakin akan adanya pertolongan Allah ﷻ kepadanya. Dengan kepasrahan mendalam, dia mengucapkan innaa lillaahi wainnaa ilaihi rajiuun setiap kali mendapat musibah.

Sikap tawakal akan selalu menghiasi hidup orang beriman. Tawakal menjadi salah satu syarat bagi seseorang mendapat pertolongan Allah ﷻ.

Hal itu kami lakukan seperti saat ini ketika mendapatkan musibah banjir di tengah pemadaman listrik bergilir di kota kami.

Bagi seorang Mukmin tidak ada pilihan lain selain bersabar ketika menghadapi ujian. Sabar di sini adalah dalam pengertian aktif, bukan pasif. Untuk tataran individu, kami mencoba melakukan penghematan konsumsi listrik untuk mengantisipasi tidak terjadi pemadaman yang lebih luas, tidak membuang sampah sembarangan, menyediakan resapan air dan membersihkan saluran agar air dapat mengalir dengan baik, dan sebagainya.

Selain itu, kami pun mencari tahu kenapa banjir selalu terjadi setiap kali hujan deras turun. Kami memberikan beberapa pandangan dan rekomendasi kepada masyarakat dan pemerintah agar masalah banjir dapat teratasi. Begitupun terkait masalah pemadaman listrik bergilir.

Seperti itulah makna sabar yang kami pahami.

Tidak sedikit nas yang menjelaskan keutamaan sabar baik di dalam Al-Qur'an hadist Rasulullah ﷺ, antara lain pelakunya akan mendapat cinta Allah ﷻ, mendapatkan pahala tanpa batas, dimasukkan ke dalam surga, dan mendapat pertolongan Allah ﷻ, seperti yang tercantum dalam Al-Qur'an surat al-Baqarah ayat 45 yang berbunyi :

وَاسْتَعِيْنُوْا بِالصَّبْرِ وَالصَّلٰوةِ ۗ وَاِنَّهَا لَكَبِيْرَةٌ اِلَّا عَلَى الْخٰشِعِيْنَۙ
Yang artinya,
Dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan salat. Dan (salat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusyuk.

Semoga kita bisa sabar dalam menghadapi musibah banjir, musibah pemadaman listrik, ataupun musibah lainnya. Sabar, bukan pasrah pada keadaan.

والله أعلمُ ﺑﺎ ﻟﺼﻮﺍﺏ
“dan Allah lebih tahu yang sebenar-benarnya”

Post a Comment

Previous Post Next Post

Iklan In-Feed (homepage)

" target="_blank">Responsive Advertisement